Setiap Anak Istimewa (1)

Gitayudevi
2 min readJan 2, 2021

Sebenarnya saya masih belum lama bergelut di dunia pendidikan anak-anak. Beberapa kali saya berkesempatan mengajar anak TK sampai SD, mulai dari menjadi guru relawan di kegiatan pengabdian kampus maupun mengajar yang dibayar.

Sejak saat itulah saya mulai memahami tentang keistimewaan setiap anak. Masing-masing anak memiliki cara berpikir yang berbeda, ketertarikan berbeda, kemampuan akademik maupun non akademik yang juga berbeda.

Sayangnya tidak semua anak memiliki wadah untuk menyalurkan bakatnya. Misalnya murid saya yang bernama Lidya, saya sudah mengenalnya sejak kecil karena dia adalah tetangga saya. Secara ketertarikan, dia sangat tertarik dengan hal-hal yang berbau seni, baik itu seni melipat kertas, melukis, mewarnai, menggambar, membuat kreasi daur ulang, atau sekedar berjoget di depan kamera, semuanya dengan senang hati dia lakukan. Wajahnya yang semula sedih bisa saja langsung berubah menjadi senang ketika saya ajak melukis di buku gambarnya. Ketertarikan itu justru berbanding terbalik ketika dia diajak untuk mengerjakan soal matematika. Sudah bisa dipastikan, wajahnya akan berubah menjadi suntuk dan kurang semangat.

Setiap anak itu istimewa, sudah selayaknya setiap orang tua memahami apa minat dari anaknya. Mewadahi bakat anak adalah kewajiban orang tua yang terkadang terlupakan. Banyak orang tua yang selalu menuntut anak menjadi “pintar" dengan standar orang kebanyakan. Anak dianggap “pintar" jika dia pintar matematika, IPA, Bahasa Inggris, dan lain sebagainya. Kemudian lupa untuk menjadikannya anak yang terbaik versinya sendiri.

--

--

Gitayudevi
Gitayudevi

No responses yet